Oleh

Ir. Edhi Sandra MSi

Ir Hapsiati

Azizah Zahra S Hut

Pendahuluan

Banyak pihak datang ke Esha Flora dengan maksud mengikuti pelatihan kultur jaringan tanaman. Dan ternyata maksud kedatangan mengikuti pelatihan kultur jariungan tanaman karena mendapat order /proyek pengadaan bibit kultur jaringan dalam jumlah puluhan ribu atau bahkan ratusan dan jutaan bibit kulutr jaringan tanaman.

Mereka bertanya bisa atau tidak mengkulturkan tanaman yang diminta (di order atau di proyekkan). Pertanyaan tersebut sebenarnya mengandung dua persepsi yang berbeda. Pertama: tanaman yang diorderkan bisa dikulturkan atau tidak. Jawabannya bahwa secara teoritis semua tanaman bisa dikulturkan, yang berbeda adalah tingkat kesulitannnya. Kedua adalah mampu tidak menyediakan sejumlah bibit kultur jaringan tanaman yang diminta dalam waktu proyek yang telah ditentukan. Dan biasanya waktu proyek adalah tahun berjalan dan biasanya proyek tersebut ke tangan penerima proyek umumnya waktu tersisa hanya tinggal 4 – 6 bulan.

Permasalahan Kultur Jaringan Tanaman dari Awal (Inisiasi)

Mengkulturkan sesuatu tanaman dari awal, yaitu dari inisiasi awal, memasukkan bahan eksplan dari luar laboratorium, dalam kondisi steril akan membutuhkan waktu sekitar 3 bulan (dan belum tentu berhasil), baru inisiasi saja belum dihitung dengan kecepatan multiplikasi untuk dapat mencapai jumlah yang diinginkan. Kecepatan multiplikasi tergantung pada jumlah bahan eksplan steril yang berhasil diinisiasi. Oleh sebab itulah maka ketersediaan bahan indukan eksplan haruslah sangat banyak agar di dapat eksplan steril yang cukup banyak untuk bahan awal multiplikasi.

Kelangkaan Bahan Indukan Eskplan

Pada beberapa tanaman yang nilai jualnya sangat mahal maka ketersediaan bahan indukan eksplan menjadi sangat langka, hal ini menyulitkan untuk mengadakan bahan eksplan yang dapat diinisiasi. Keberadaan bahan indukan eksplan yang sangat terbatas berdampak pada ketersediaan bahan eksplan steril yang dihasilkan. Bahan eksplan steril yang dihasilkan sedikit maka kecepatan multiplikasi untuk dapat mencapai jumlah yang diinginkan menjadi semakin panjang, hal ini berdampak pada tidak tercapainya target jumlah bibit yang diminta pada waktu yang telah ditetapkan.

Order.proyek tersebut dimungkinkan untuk diterima dan dilaksanakan bila kita sudah siap dengan stok kultur steril dalam jumlah yang memadai, sehinggga waktu proyek yang sangat sempit hanya digunakan untuk satu kali multiplikasi, pembesaran dan aklimatisasi. Bahkan kalau bisa sudah ada stok aklimatisasi sehingga waktu yang ada akan lebih dimungkinkan lagi.

Strategi Pencapaian Target Proyek

Mengacu pada target proyek yang ada, dan harus berhasil maka disusunlah strategi untuk dapat mencapai target tersebut. Semua cara yang dapat dilakukan untuk dapat menutupi jumlah bibit tanaman yang diminta dilakukan. Mulai dari mencari bibit kultur jaringan yang telah siap dijual oleh berbagai pihak semua dikumpulkan dan djumlahkan. Disamping itu juga diususnlah rencana untuk mengkulturkan tanaman tersebut dari awal dengan “Program Kultur Jaringan Tanaman Super Kilat” hal ini berdampak pada eksploitasi SDM yang ada, pengadaan bahan indukan eksplan yang ada walaupun mahal tetap diadakan agar mencapai jumlah yang besar yang kemudian diberi perlakuan agar dapat menumbuhkan tunas-tunas baru dalam jumlah yang lebih banyak dan diberi perlakuan karantina untuk memperkecil peluang kontaminasi. Pada kondisi yang setengah dipaksakan ini akan menimbulkan biaya yang sangat besar, dank arena tergesa-gesa juga berpeluang SDM bekerja kurang teliti dan hati-hati sehingga perlu kontrol yang kuat dan penyelamatan kultur yang secepatnya setelah inisiasi

Pertimbangan Faktor Kegagalan

Dalam perencanaan strategi pencapaian jumlah bibit kultur jaringan tanaman yang diminta dalam waktu yang telah ditetapkan perlu mempertimbangkan factor kegagalan disetiap tahapannnya, karena bila tidak maka pencapaian jumlah bibit akhir tidak tercapai. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dan agak sulit untuk dapat dipercepat adalah factor fisiologis dan biologis tanaman yang memang dalam kondisi dorman atau stress yang berdampak pada lambatnya metabolisme dan pertumbuhan. Oleh sebab itulah sebaiknya juga dicadangkan cadangan waktu sebagai pengaman untuk factor-faktor fisiolohis seperti ini.

Percepatan Perbanyakan Hasil Kultur Jaringan

Salah satu strategi untuk mempercepat pencapaian jumlah target bibit yang diminta maka dapat dilakukan strategi “Percepatan Perbanyakan Hasil Kultur Jaringan”, yaitu dengan metode multiplikasi pada saat aklimatisasi. Jadi saat aklimatisasi, kultur tidak hanya di aklimatisasi dan dibesarkan tapi juga diperbanyak, sehingga jumlah bibit hasil kultur jaringan akan bertambah banyak karena multiplikasi saat aklimatisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pada saat aklimatiasi diberi perlakuan hormone sitokinin dengan konsentrasi dan dosis tinggis sehingga bibit kultur akan bercabang atau merimbun dan kemudian di perbanyak di masukkan ke media aklimatisasi baru demikian seterusnya.

Kesimpulan

Bahwa pengadaan bibit kultur jaringan tanaman sebaiknya jangan terburu-buru. Bila proyek adalah tahun berjalan, maka sebaiknya bibit kultur jaringan harus sudah siap stok dalam kulturnya, dan tinggal dimultiplikasi , dibesarkan dan diaklimatisasi. Bila dipaksakan juga untuk menagkap peluang proyek kultur jaringan dari awal pada tahun berjalan akan membutuhkan curahan fikiran, energy, dana dan pengorbanan yang tidak sedikit dan hasilnya juga menjadi tidak baik karena pengadannya tidak memperhatikan kualitas yang baik.

Bogor, 26 Maret 2018

Subcategories